Mitos di Curug Caweni Sukabumi, Jadi Daya Tarik Wisatawan


Instagram.com/adi_pks

Curug Caweni merupakan salah satu obyek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kampung Cilutung, Desa Cilutung, Kecamatan Cidolog atau sekitar 70 KM dari Kota Sukabumi.
Curug dalam bahasa Sunda berarti air terjun ini memiliki panorama alam yang bikin takjub bagi siapapun yang mengunjunginya. 
Selain keindahan alamnya, keberadaan bebatuan pada dinding tebing air terjun ini selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap pengunjung.
Bukan karena ukurannya yang menjulang setinggi kurang lebih tinggi 20 meter. Tetapi bebatuan yang terdiri dari dua bagian itu memiliki bentuk yang menyerupai bagian tubuh manusia. 
Pada tumpukan batu pertama yang menjadi dinding air terjun, memiliki bentuk seperti wajah manusia yang sedang menangis.
Sementara batu lainnya berbentuk seperti tubuh manusia sedikit menunduk. Batu ini memiliki tinggi sekitar 7 meter yang letaknya tepat ditengah-tengah dengan posisi berhadapan dengan tumpukan batu pertama.
Nah, kawasan wisata ini terkenal dengan mitosnya yang bikin merinding tetapi tetap ramai dikunjungi wisatawan. Yuk, intip seperti apa Curug Caweni.

1. Jelmaan puteri nan ayu
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Persandian Kabupaten Sukabumi, mitos tentang Curug Caweni ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Umumnya, mereka penasaran akan bentuk bebatuan pada air terjun tersebut.
Konon batu yang menyerupai tubuh manusia tengah membungkuk itu terbentuk dari jelmaan seorang putri berparas cantik yang berasal dari wilayah sekitar.
Ada banyak versi tentang kisah keberadaan Curug Caweni ini. Namun yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan adalah versi yang mengisahkan puteri cantik yang menjelma menjadi batu arca.

2. Menjanda setelah 98 kali menikah
Dari cerita yang beredar di kalangan masyarakat sekitar menyebutkan bahwa puteri cantik yang kini berwujud batu itu memiliki kisah perjalanan hidup yang sangat memperihatinkan. 
Dikisahkan, puteri Caweni ini telah menikah sebanyak 99 kali. Namun setiap kali menikah, pria yang telah menyuntingnya selalu meninggal dunia. 
Tragisnya kedukaan itu terjadi sebelum mereka menikmati malam pertama.
Kondisi itu terjadi secara berulang-ulang sampai pada suaminya yang ke 98. Caweni yang menjadi nama curug ini memiliki arti dalam bahasa sunda adalah janda bengsrat atau janda yang masih suci karena belum tersentuh pria.
Alkisah dalam statusnya sebagai janda, Puteri Caweni akhirnya bertemu dengan seorang pangeran bernama Prabu Boros Kaso.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter

Belum ada Komentar untuk "Mitos di Curug Caweni Sukabumi, Jadi Daya Tarik Wisatawan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel